ITUKUPOKER - Ditengah hangatnya pembicaraan mengenai pelecehan seksual diseluruh dunia, rupanya institusi setua PBB pun tidak luput dari tudingan tersebut. Puluhan orang yang saat ini masih jadi staf maupun yang sudah keluar membeberkan pengakuan mereka.
* Ada Kultur Pembiaran Yang Mengindikasikan Pelecehan Seksual Tidak Dianggap Sebagai Masalah
Agen Judi Online Terpercaya - Berdasarkan wawancara itu, pelecehan seksual terjadi tidak hanya di markas besar PBB di New York atau Jenewa saja, melainkan di kantor-kantor perwakilannya diberbagai negara. Bahkan, yang lebih mengerikan, kata mereka, petinggi-petinggi PBB tidak melakukan apapun untuk mengusut aduan para korban.
Kultur pembiaran tersebut hadir diseluruh cabang organisasi dan sistem yang buruk justru menempatkan para korban sebagai musuh. Misalnya, 15 staf mengaku mengalami atau melaporkan pelecehan seksual selama lima tahun terakhir. Bentuknya pun mulai dari verbal hingga pemerkosaan. Namun, tidak ada langkah berarti dari para petinggi untuk menindaklanjuti laporan-laporan tersebut.
* Ada yang Takut Kehilangan Pekerjaan Sehingga Banyak Yang Memilih Diam
Bandar Poker Online Terpercaya - Tidak sedikit korba yang kemudian memilih untuk diam saja karena takut kehilangan pekerjaan mereka. Beberapa lainnya juga yakin meski ada laporan, tidak akan ada tindakan untuk mengusutnya. "Jika kamu melaporkannya, karirmu kurang lebih akan berakhir, terutama jika kamu seorang konsultan," ucapa seorang konsultan yang mengaku dilecehkan atasannya ketika bekerja untuk World Food Programme.
Mereka menyebut sudah ada tiga korban wanita yang dipaksa meninggalkan pekerjaan mereka atau diancam akan dipecat saat melaporkan pelecehan yang dialami. Salah satu dari tiga wanita tersebut itu bahkan mengaku diperkosa oleh staf senior saat bekerja di lokasi terpencil. Ia bukan hanya tidak bisa menuntun keadilan, tapi juga kehilangan pekerjaan.
* Orang-Orang Yang Dituding Sebagai Pelaku Tetap Berada Diposisi Mereka
Agen Poker Online Terpercaya - Para korban memprotes bagaimana orang-orang yang sudah melakukan pelecehan seksual tetap aman di posisi mereka. Salah satu pekerja kemanusiaan PBB yang mengaku jadi korban berkata ia sudah menyerah.
"Bahkan ketika kamu mengumpulkan semua keberanianmu untuk protes dan menempuh semua mekanisme internal, seperti yang saya lakukan, semua cara, semua proses, tetap tidak ada hasilnya. Mereka membobilisasi teman, kolega untuk melawanmu. Saya diancam, melaui teman-temanku, bahwa 'Dia tidak akan menginjakkan kaki dikantor ini lagi," ucapnya.
* Pelecehan Seksual di PBB Terjadi Secara Sistematik
Bandar Judi Online Terpercaya - Paula Donovan dari Code Blue, organisasi yang fokus pada pelecehan seksual oleh pasukan perdamaian PBB berkata, "Kultur sebagai saksi mata yang diam saja di PBB sangat buruk." Salah satu yang memungkinkan itu terjadi adalah banyaknya karyawan PBB, sekitar 44.000 staf dimana bisa berpindah-pindah dengan mudah.
Peter Gallo, mantan karyawan PBB yang mengundurkan diri pada tahun 2015, mengaku kerap melihat bukti-bukti pelecehan seksual sengaja diabaikan. Ia pun dilarang bertanya. "Satu-satunya aturan adalah jangan mempermalukan organisasi di depan umum," ungkapnya.
* PBB Sempat Mengeluarkan Pernyataan Terkait Intoleransi Terhadap Pelecehan Seksual di Dalam Internal Organisasi
Agen Ceme Online Terpercaya - Pada 21 Desember lalu, kantor Sekretaris Jenderal PBB mengumumkan posisi mereka terkait laporan pelecehan seksual ditempat kerja diseluruh dunia. Mereka menyatakan "Sekretaris Jenderal menekankan bahwa penyelesaian pelecehan seksual menjadi perhatian komunitas Internasional".
Selain itu, mereka menegaskan kembali kebijakan yang tidak menoleransi pelecehan seksual dan komitmen untuk memastikan perhatian maksimal dan penguatan aksi di seluruh sistem PBB". PBB pun mengumumkan pembentukan satuan tugas yang akan meninjau kebijakan serta melakukan pencegahan pelecehan seksual, termasuk menginvestigasi setiap laporan.