ITUKUPOKER - Sabtu (20/01/2018), AS sebagai pemimpin koalisi dalam pertempuran melawan ISIS melakukan serangan udara di Suriah. Serangan ini paling mematikan dan ampuh dalam beberapa tahun terakhir.
* Satu Serangan Tersukses Pasukan Koalisi
Agen Judi Online Terpercaya - Angkatan Laut Amerika Serikat menggunakan pesawat tempur F/18 dan pesawat tanpa awak dalam operasi militer mereka di wilayah As Shafah, Suriah. Mereka berhasil membunuh 145 hingga 150 militan ISIS selama operasi berlangsung.
Kolonel Ryan Dillon, yang merupakan juru bicara dari pasukan koalisi mengatakan kalau target utama mereka adalah markas dan pusat komando ISIS. Ia juga menambahkan kalau wilayah tersebut ekslusif di duduki oleh militan ISIS. Sehingga korban sipil sangatlah tidak dimungkinkan.
* Didukung Oleh Serangan Darat Pasukan Koalisi (Demokratik Suriah dan Kurdi)
Bandar Poker Online Terpercaya - Tidak hanya serangan udara yang dilakukan oleh AS, pasukan oposisi Suriah juga ikut serta dalam operasi itu. Tentara Demokratik Suriah dan Kurdi YPG melaksanakan operasi militer mereka sebagai upaya untuk mendukung serangan udara yang dilakukan.
Menurut mereka serangan udara dari Amerika Serikat belum tentu 100% efektif untuk membersihkan sisa-sisa militan ISIS yang berada di lokasi. Sebab itulah diperlukan pasukan darat sebagai ujung tombak kemenangan yang pasti.
Pasukan Demokratik Suriah memiliki tugas sebagai pembersih sisa-sisa militan di wilayah pengeboman. Sedangkan pasukan Kurdi YPG menjadi pemantau pergerakan musuh. Mayor Jenderal James Jarrard yang merupakan Komanda Koalisi Operasi Khusus Gabungan di Suriah mengatakan, "Serangan itu menggarisbawahi kalau pembebasan Suriah masih jauh dari selesai," ujarnya.
* Operasi Selingan Setelah Serangan Turki Terhadap Wilayah Kurdi
Agen Judi Online Terpercaya - Operasi militer ini diakui sebagai upaya untuk membantu pasukan Demokratik Suriah dalam menjaga wilayah mereka setelah terjadinya perubahan situasi, ketika Turki memutuskan untuk menyerang wilayah Afrin di Utara Suriah.
Gerakan pasukan Turki yang begitu cepat dalam menguasai wilayah, sebelumnya dikuasai oleh pasukan Kurdi YPG serta pasukan Kurdi yang beradiliasi Demokratik Suriah, menyebabkan AS sebagai pemimpin pasukan koalisi harus bertindak sebelum terlambat.
Semenjak operasi Turki dimulai, mereka telah menghancurkan banyak posisi Kurdi YPG dan ISIS di wilayah itu. Walau sebenarnya AS tidak lagi mendukung secara penuh pasukan Kurdi YPG, namun secara tidak langsung mereka bertanggung jawab sebagai pelindung pasukan Kurdi yang berafiliasi Demokratik Suriah, maupun yang bertempur melawan ISIS.
Sehingga untuk menjamin keamanan wilayah itu, AS harus melaksanakan operasi selingan. Agar Turki berpikir kalau AS dan pasukan koalisi ikut serta dalam usaha pemberantasan teror di Suriah, Serta meminimalisir kerugian yang akan dialami oleh Kurdi.
Sebelumnya, juru bicara Presiden Erdogan mengatakan kalau Turki tetap akan bekerjasama dengan pasukan Kurdi, baik yang berkoalisi maupun tidak hanya sampai sebatas penghancuran ISIS. Jika ISIS telah hancur, maka Turki kembali akan menganggap pasukan ataupun organisasi Kurdi sebagai organisasi teror yang terlarang.