ITUKUPOKER - Apa yang terlintas dipikiran Anda saat mendengar kata film porno atau bokep? Mungkin diantara kalian akan merasa jijik mendengar hal itu, benar kan? Kebanyakan pria menganggap film dewasa adalah hiburan penghilang rasa stres.
Agen Poker Online Terpercaya - Padahal tontonan itu dapat merusak otak dan membuat ketagihan. Itulah mengapa industri film ini bisa laku dan tumbuh subur karena banyak orang yang pernah menonton akan merasa kecanduan untuk menontonnya lagi dan lagi.
Di Jepang, pembuatan dan persebaran film itu termasuk hal legal dan sudah mendapat izin resmi dikenal dengan sebutan JAV. Bahkan para pemeran adegan itu bisa sangat terkenal hingga mancanegara dan bisa mempunyai banyak fans yang suka dengan sosok dan image nakal artis itu. Nah kali ini kita akan mengungkap kondisi di balik kejamnya perindustrian film porno. Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua setelah membaca artikel ini ya.
* Film Porno Sering mengeksploitasi Para Pemainnya
Bandar Poker Online Terpercaya - Selain berpotensi merusak moral, para pemain juga dieksploitasi dengan iming-iming bayaran besar. Ketika beradegan esek-esek, para pemain akan dipaksa terus melakukannya terus menerus dan berlulang. Bahkan Mr P si pria akan disuntikkan cairan khusus agar tetap berdiri.
Aktrisnya pun harus mengulang adegan penetrasi dan oral seks. Apalagi dalam sebuah video porno, wanita merupakan objek utama dalam video. Tidak pernah ada yang tahu juga kan kalau para aktris porno selalu menjerit kesakitan? Itulah mengapa banyak artis film porno pensiun dari industri pornografi.
* Banyak Aktris Film Porno Dilecehkan Ketika Diluar Syuting
Agen Judi Online Terpercaya - Lantaran selalu berperan sebagai wanita nakal, sepertinya image ini akan selalu menempel pada para pemain saat di dunia nyata. Akibatnya banyak orang yang menganggap para aktris perempuan itu adalah wanita gampangan. Banyak laporan pelecehan yang diberikan tidak digubris oleh pihak kepolisian mengingat profesi mereka itu. Akhirnya para aktris hanya bisa pasrah karena hukum tidak memihak pada mereka.
* Sangat Berpotensi Terkena Penyakit Kelamin Berbahaya
Bandar Judi Online Terpercaya - Seperti yang kita ketahui, kehidupan para aktris dan aktor sangat erat dengan penyalahgunaan seksual. Seringnya berhubungan badan dengan banyak orang membuat para pemain rentan terkena penyakit kelamin seperti HIV, Herpes hingga kencing nanah.
Bahkan ada beberapa pemain film panas ini meninggal karena penyakit berbahaya tersebut. Dr Sharon Mitchell, mantan aktris porno pendiri Adult Industry Medical Healthcare Foundation, mengatakan 66% pemain film dewasa terkena Herpes, dan 7% terkena HIV AIDS serta terkena penyakit kelamin lainnya.
* Adegan Senang Saat Esek-Esek Itu Bohong Belaka
Agen Ceme Online Terpercaya - Meski diiming-imingi uang yang besar para aktris porno tidak akan merasa senang ketika berbuat. Lantara dalam proses pembuatan film porno bisa berlangsung hingga 18 jam sehari untuk menghemat budget. Bahkan dalam sehari mereka bisa syuting hingga tiga sampai empat scene berbeda.
Setiap scene bisa memakan waktu berjam-jam tergantung dari para aktornya ketika tampil dan harus beristirahat dulu akibat rasa sakit saat melakukan. Saat beristirahat menunggu scene berikutnya, biasanya aktris akan beristirahat di restroom sambil minum-minuman keras atau narkoba untuk mengurangi rasa malu dan sakit. Sehingga mereka bisa berpura-pura bahagia saat beradegan.
* Bayaran Besar Hanya Untuk Mereka Yang Sudah Lama Makan Asam manis Industri Film Porno
Bandar Ceme Online Terpercaya - Banyak orang menganggap kalau bekerja di industri film porno akan mendapatkan imbalan yang sangat menggiurkan. Hanya beradegan ranjang, kemudian mendapat bayaran besar. Sayangnya itu tidak sepenuhnya benar. Di Amerika, seorang aktris profesional mungkin akan dibayar Rp 26 juta untuk sekali main dan akan ditambah jika mereka mau beradegan sesama jenis.
Namun itu untuk profesional yang sudah lama berkarier dalam industri film porno. Lalu bagaimana dengan anak baru? Bagi yang baru dalam industri ini, mereka hanya mendapatkan 1,9 juta sekali main, berbeda lagi dengan para pemain baru. Sedangkan di Jepang, mereka hanya akan dibayar sebesar Rp 300 ribu per filmnya.







